Program Studi (Prodi) S-1 Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri berhasil menorehkan prestasi baru. Melalui ajang ‘Creative Video Competition’ yang diselenggarakan pada bulan Juni hingga Juli 2023 lalu, dua tim mahasiswa Udinus Kediri berhasil menyabet juara 2 dan 3.
Kompetisi tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rupa Desain National Competition (Radience) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Ajang ini sekaligus sebagai wadah bagi para mahasiswa menyalurkan bakat dan kreativitasnya.
Mahasiswa DKV sekaligus tim peraih juara 2 dalam perlombaan tersebut, Ryhan Putra Samodra menyebutkan bahwa kompetisi dilakukan secara berkelompok dan pengumpulannya secara online. Adapun tema video yang sudah ditentukan yaitu ‘AI is not everything’, sementara judul video yang dibuat oleh tim nya berjudul ‘AI Sebagai Alat, Bukan Pengganti!’.
“Pemilihan judul ini karena kebanyakan orang merasa takut akan kehadiran Artificial Intelligence (AI). Padahal, AI hanyalah sebagai alat. Kalau kita bisa menggunakannya dengan bijak, justru akan mempermudah pekerjaan,” jelasnya.
Dalam proses produksinya, ia mengungkapkan bahwa persiapan konsep dari kelompoknya sudah cukup matang. Persiapan ini meliputi konsep, talent, dan properti yang diperlukan. “Meskipun semua persiapan bisa terbilang cukup matang, namun produksi videonya terbilang cukup mepet dengan deadline,” tambah Ryhan.
Namun, kendala tersebut bisa diatasi, terbukti dengan gelar juara 2 yang berhasil diraih. Kemenangan ini menjadi pemacu semangatnya untuk mengukir prestasi semakin banyak. “Ke depannya, saya ingin mengikuti berbagai kompetisi lagi untuk mengembangkan skill yang saya miliki,” tuturnya.
Sementara itu, persiapan dari Richo Bima Saputra, tim yang meraih juara 3 juga tak kalah matang. Dengan judul ‘AI Hanyalah Alat’, ia ingin menegaskan bahwa AI digunakan sebagai pendukung untuk memudahkan dalam berkarya. Imajinasi dan kreativitas manusia akan jauh melebihi kecerdasan buatan.
“Yang berbeda, tim kami membuat video dalam format animasi. Proses produksi animasi sekitar 1 hari. Kemudian pasca produksi final juga dilakukan dalam waktu 1 hari berikutnya,” tambahnya.
Richo berharap ke depannya ia dapat mengikuti lomba hingga ke kancah internasional. “Saya ingin dapat menyumbangkan prestasi yang membanggakan untuk Udinus dan Indonesia,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok Pribadi)