Lomba yang mengusung tema ‘Enhance Critical Thinking to Support Sustainable Business and implement the SDGs’. Kegiatan berskala nasional itu diikuti oleh beberapa mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi di seluru Indonesia. Ketiga mahasiswa Udinus berhasil memberikan menuangkan ide bisnis mereka dan keluar sebagai juara 2. Mereka antara lain Habib Abdullah Faqih, Dhiky Resandi Wur Handoyo, dan Moch. Adi Setiawan.
“Untuk kategori lomba yang kami ikuti, setiap peserta harus membuat ide bisnis baru. Ide yang dinilai adalah yang memiliki prospek dan profitable. Pada lomba kali ini, ide yang kami paparkan terkait integrasi manajemen pondok pesantren” jelas Habib selaku Ketua Tim.
Pada ajang tersebut dibagi menjadi beberapa sesi, dimulai dari babak penyisihan, semifinal, hingga final. Ia mengaku melakukan persiapan secara matang untuk keseluruhan babak. Topik yang ia angkat untuk kompetisi tersebut ialah integrasi manajemen pondok pesantren.
Sebelumnya, telah dilakukan survey guna memastikan ide bisnis yang diangkat dapat digunakan menyelesaikan permasalahan yang ada. Ia berkunjung ke berbagai pondok pesantren untuk brainstorming dan bertanya secara langsung terkait data-data yang dibutuhkan.
“Step selanjutnya mulai merancang Business Model Canvas (BMC), proposal bisnis dan pitch deck. Tak lupa juga mempersiapkan cara menyampaikan dan presentasi ide bisnis,” lanjut Habib.
Selain meraih juara dua, Habib juga berhasil meraih penghargaan sebagai ‘Best speaker business plan’.
Lebih lanjut, anggota tim di bidang keuangan, Dhiky mengaku tim nya mendapat banyak bimbingan dan arahan dari dosen. Hasil yang mereka dapat, tentunya tidak menghianati usahanya. Berhasil menyabet juara 2 pada ajang tersebut.
“Motivasi kami mengikuti kejuaraan ini karena ingin membuat bisnis atau usaha yang nantinya dapat bermanfaat bagi orang banyak. Sekaligus dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak banyaknya,” tutupnya. (Humas Udinus/Ika. Foto: Dok. Pribadi)