Program Studi Diluar Kampus Utama (PSKDU) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) terus kantongi prestasi gemilang lewat ide-ide inovasi mereka. Kali ini, tim mahasiswa dari Program Sarjana Sistem Informasi membuat ide aplikasi kesehatan mental bernama ‘Blossom Care’, dan berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Artikel Ilmiah Nasional, pada Jumat (25/10/2025) beberapa pekan lalu.

Lomba yang diikuti oleh 25 tim dari berbagai perguruan tinggi. Mengusung tema ‘Inovasi Kesehatan Digital: Solusi Masa Depan untuk Tantangan Kesehatan Indonesia’. Diselenggarakan oleh salah satu STIKET di Kota Semarang.

Keempat anggota tim terdiri dari Ketua Tim, Fais Sofyan Noor, dan tiga anggotanya An’nisa Yulia Nur, Sentrhal Marshella Natachelsea, dan Yessa Octa Marcilena. Inovas itu disusun sebagai respons tingginya tingginya angka gangguan kesehatan mental yang tidak tertangani. Selain itu, mahalnya biaya layanan psikologi, stigma sosial dan kurangnya informasi mengenai layanan kesehatan masih menjadi kendala utama.

“Aplikasi ini kami rancang untuk membantu mengguna mengakses layanan psikologi dengan lebih mudah. Dengan fitur yang inovatif dan biaya terjangkau, kami berharap Blossom Care bisa menjadi solusi atas permasalahan kesehatan mental, terutama bagi generasi muda,” ujar Fais.

Lebih lanjut, Fais menjelaskan bahwa fitur utama yang disediakan yaitu konsultasi online dengan psikolog dan juga psikiater melalui fitur ‘Psychologist Blossomconnect’ dan ‘Psychiatrist Blossomconnect’. Fitur lain yang dapat diakses pengguna aplikasi termasuk ‘Teman Blossom’ sebagai ruang obrolan anonim berbasis komunitas yang dilengkapi dengan Artificial Intellegence (AI), dan ‘Bloom Tracker’ untuk menganalisis kondisi kesehatan mental.

“Pada aplikasi ini kami juga memberikan beberapa fitur yang membantu pengguna untuk merelaksasikan diri, menemukan tempat healing di sekitar mereka, hingga memilihkan musik tertentu untuk menenangkan diri. Pengguna juga bisa menuliskan diari harian mereka untuk meluapkan isi hati,” lanjut mahasiswa angkatan 2024 itu.

Observasi juga telah dilakukan di sekitar Kota Kediri sebagai target pengguna aplikasi. Dosen Penamping, Galuh Wilujeng, menambahkan bahwa dengan mengikuti ajang tersebut akan mengasah kemampuan mahasiswa di bidang informasi kesehatan. Ke depannya berharap untuk terus mendorong timnya mengembangkan aplikasi agar bisa segera diakses.

“Kami ingin agar aplikasi Blossom Care ini bisa segera direalisasikan dan bisa memberi bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya membantu individu yang membutuhkan layanan psikologi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem kesehatan mental digital di Indonesia.” tutup Galuh. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Pribadi)