Joyoboyo Dance Festival berhasil digelar oleh PSDKU Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) dalam upaya menampilkan beragam seni tari tradisional dan kontemporer. Dengan mengusung tema ‘Joyeux Ocean’, kegiatan yang digelar oleh Komunitas Beksa Dinus di Taman Sekartaji, Kota Kediri pada Sabtu (16/11/2024) beberapa pekan lalu.
Pada kesempatan itu, dibuka oleh sambutan Ketua Pelaksana, Puruhito, S.Pd., yang didampingi oleh Dosen Pendamping Beksa Dinus Erba Lutfina, S.Kom., M.Kom. Serta menghadirkan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri, Achmad Zachrie, S.Sos.
Diikuti oleh lebih dari 500 peserta dan penonton dari Kediri, Blitar hingga Tulungagung. Tujuan utama dari Joyoboyo Dance Festival yaitu untuk melestarikan seni budaya nusantara, hal itu sesuai yang dipaparkan Ketua Pelaksana, Puruhito S.Pd., dalam sambutannya.
Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligus langkah strategis untuk menjaga budaya seni tari tradisional. Sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengembangkan inovasi kreatif mereka menjaga warisan budaya.
“Kami juga berkolaborasi dengan tiga sanggar budaya ternama di Kediri, yakni Sanggar Guntur, Sanggar Budaya Nusantara, dan Sanggar Dewobroto. Menampilkan beragam pertunjukan tari, mulai dari tari mengangkat cerita rakyat hingga kreasi kontemporer karena menjadi daya tarik utama,” terang Puruhito.
Secara terpisah, Dosen Pendamping Beksa Dinus Erba Lutfina, S.Kom., M.Kom. menjelaskan bahwa tema ‘Joyeux Ocean’ diusung karena tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni saja. Tetapi juga edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya melestarikan tradisi.
“Filosofi semangat ombak yang diangkat dalam tema menjadi simbol kolaborasi yang kuat antara seni, budaya, dan masyarakat,” ungkapnya.
Selain pentas seni, ada juga bazar UMKM turut menyemarakkan suasana. Menawarkan produk-produk lokal berkualitas yang menggambarkan kekayaan budaya Kediri.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Kediri yang turut hadir menekankan pentingnya kolaborasi seni sebagai wujud nyata. Dalam upaya mempersiapkan Indonesia emas 2024.
“Pengembangan kreativitas dan kemajuan dalam berbudaya adalah kunci untuk menjaga relevansi seni dan budaya dalam menghadapi tantangan modernisasi. Harapannya kegiatan ini mampu menciptakan komunitas seni yang solid, meningkatkan kesadaran budaya, dan mempromosikan pariwisata Kota Kediri ke tingkat nasional maupun internasional” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok Beksa Dinus)