Tujuh mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil lolos Program Google Student Ambassador (GSA) 2025, membuktikan kemampuan mereka dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI). Kegiatan yang diinisiasi oleh Google dengan Dicoding ini bertujuan mencetak duta teknologi dari berbagai kampus di Indonesia, untuk mengembangkan produk Google Gemini.
Mahasiswa yang berhasil terpilih merupakan mahasiswa Udinus Semarang diantaranya dari Program Sarjana Teknik Informatika Chalida Abdat, Program Sarjana Sistem Informasi Farel Achmad Caesario, dan Program Sarjana Jarak Jauh Teknik Informatika, Muhammad Taufik Ryansyah.
Sementara itu, empat diantaranya merupakan mahasiswa Program Sarjana Diluar Kampus Utama (PSDKU) Kota Kediri. Yaitu tiga diantaranya Program Sarjana Sistem Informasi, Yessa Octa Marcilena, Fais Sofyan Noor, dan An’nisa Yulia Nur. Serta satu dari Program Sarjana Desain Komunikasi Visual (DKV), Hamida Safarah.
Muhammad Taufik Ryansyah, menjelaskan bahwa ia sebelumnya telah mengikuti proses seleksi dalam dua tahapan, yakni pendaftaran online dan challenge. Dilanjutkan dengan video wawancara untuk menilai komitmen mereka dan pemahaman terkait teknologi Google, khususnya AI.
“Kami sangat senang mendapat dorongan untuk mengikuti program ini, karena memberi kesempatan menjadi agen perubahan di bidang AI. Kami bisa memperluas wawasan, membangun jejaring nasional hingga internasional, sekaligus berkontribusi aktif dalam menciptakan ekosistem digital di kampus,” ungkapnya.
Sebagai GSA, nantinya mahasiswa Udinus akan menjalankan beberapa kegiatan, mulai dari mengenalkan produk Google kepada lingkungan kampus. Mengikuti pelatihan eksklusif dari Google, untuk nantinya mendukung penyelenggaran workshop dan seminar berbasis AI di kampus. Mahasiswa GSA juga akan menjadi agen perubahan dalam membangun komunitas teknologi di lingkungan kampus, dan mendapat kesempatan menghadiri acara-cara khusus yang diselenggarakan Google.
Penanggung Jawab Program sekaligus Dosen Pendamping dari PSDKU Kota Kediri, Galuh Wilujeng Saraswati, M.CS., menjelaskan bahwa Udinus berhak berpartisipasi karena telah menjadi University Partner Google melalui program sebelumnya, seperti Bangkit Academy. Ia mengungkapkan bahwa kampus menjadi faktor penting bagi keberhasilan mahasiswa untuk lolos seleksi.
“Kami berharap, mahasiswa yang lolos bisa menjadi pionir AI di kampus. Mereka diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa lain, baik dari segi teknik, maupun kepemimpinan dan komunikasi. Program ini juga menjadi pintu bagi mahasiswa menuju karier global,” pungkas Galuh yang juga merupakan Ketua Program Sarjana Sistem Informasi PSDKU Kediri itu.
Pencapaian ini membuktikan komitmen Udinus dalam mendukung mahasiswanya untuk terjun di dunia teknologi dan inovasi. Sekaligus memperkuat peran Udinus sebagai salah satu kampus yang aktif dalam jejaring global. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)