Berkecimpung di bidang olahraga merupakan bidang yang diminati oleh gadis bernama lengkap Shalfa Avrila Sania. Selain memanfaatkan kelenturannya untuk menjadi instruktur senam aerobik, ia juga meneruskan pendidikannya dengan berkuliah di Program Studi (Prodi) S-1 Manajemen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri.

Kisahnya menjadi instruktur senam aerobik dilandasi oleh keinginannya menyebarkan ilmu terkait senam aerobik. Apalagi di daerahnya, hal itu bisa dibilang kurang terekspos secara luas. Berawal dari bujukan dan bukti nyata kesuksesan salah satu temannya yang juga merupakan seorang instruktur juga, gadis yang akrab disapa ‘Shalfa’ itu pada akhirnya melanjutkan usahanya sebagai instruktur senam aerobik. Ia pun mulai melihat peluang usaha yang bagus pada bidang itu.

“Ilmu akrobatik saya dapatkan ketika di awal tahun 2020 sempat terjun menjadi atlet aerobik gymnastic profesional dan ikut beberapa kejuaraan. Dari situ ilmu saya soal aerobik senam saya terapkan untuk menjadi seorang instruktur,” terangnya.

Sejak dini, Shalfa memang sudah tertarik di bidang olahraga, bahkan pernah menyabet beberapa perlombaan olahraga pada kategori artistik gymnastic. Antara lain mendapat gelar juara ASEAN School Games 2011, juara popnas tahun 2015, dan beberapa kejuaraan lainnya.

“Kebetulan kalau yang fokus di bidang aerobik, masih jarang ada pertandingan. Jadinya belum ada prestasi untuk bidang tersebut. Jadi untuk sekarang lebih fokus untuk mengajar dulu,” jelas Shalfa.

Shafla saat senam bersama Persedikab Kediri

Gadis kelahiran Kediri, 17 Februari 2002 itu mengungkapkan durasi waktu setiap pertemuan kurang lebih 30-45 menit. Itu sudah termasuk pemanasan sampai inti senam. Ungkapnya, setiap kali pertemuan senam ia mematok tarif 300 ribu rupiah. 

“Kalau untuk jumlah orang, tiap instansi pasti akan berbeda-beda. Kurang lebih 10 sampai 15 orang, tapi kalau ada event besar biasanya akan lebih banyak dari itu,” tambah Shalfa.

Meskipun menjadi atlet dan instruktur senam, Shalfa tidak menelantarkan perkuliahannya. Ia mengaku sangat senang dan terbantu ketika kuliah di Udinus Kediri. Baik dari dosen, maupun teman-temannya suportif membantunya untuk mengejar ketertinggalannya.

“Kuliah di Udinus sangat menyenangkan apalagi untuk para atlet karena lingkungannya suportif, jadi ilmu saya secara tidak langsung dapat terus berkembang,” ungkap mahasiswa yang memiliki hobi berolahraga itu.

Bagi Shalfa, menjadi instruktur senam aerobik merupakan pekerjaan yang menyenangkan. Selain mendapatkan manfaat dari berolahraga, juga bisa mendapat sangu tambahan. Hal itu menguntungkan karena selain mendapatkan penghasilan, badan juga menjadi lebih sehat.

“Buat temen-temen, apalagi mahasiswa yang tertarik jadi instruktur senam, tidak perlu ragu karena aktivitas ini menyenangkan dan menyehatkan. Ayo kita lahirkan para instruktur senam muda, terutama di Kediri,” tutup pemilik akun Instagram @shalfaavrill itu.