Semangat kolaborasi antara mahasiswa dan dosen menjadi atmosfer utama yang dibangun oleh Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri. Semangat itu ditunjukkan melalui kegiatan rutin KOBER (Kompeten Bersama) yang diinisiasi oleh Program Sarjana Desain Komunikasi Visual (DKV) PSDKU Udinus Kediri.
Kegiatan yang dikemas dalam sharing session ini mengusung tema ‘Digital Marketing’. Menghadirkan pembicara dari praktisi sekaligus alumni DKV Udinus Angkatan 2020 yang merupakan Pendiri CV. Profdesain Kreatif Media, Yuda Langgeng Asadullah, S.Ds. Dipandu oleh moderator sekaligus dosen DKV PSDKU Udinus Kediri, Gilang Rizky Gardianto, S.Ds., M.M. Diikuti oleh 60 mahasiswa dari angkatan 2021 sampai 2024 dan bertempat di Aula Gedung B PSDKU Udinus Kediri, pada Jumat (23/05).
Turut hadir dan memberikan sambutan, Penanggung Jawab Acara sekaligus Kepala Program Sarjana DKV PSDKU Udinus Kediri, Khamadi, S.Sn., M. Ds. Menurutnya penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis tentang strategi pemasaran yang efektif langsung dari praksitinya.
“Materi kali ini relevan untuk mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Ketika dipadukan dengan DKV, mahasiswa bisa mendapatkan ide untuk mengembangkan usaha seperti freelance desain dengan personal branding digital yang efisien,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam paparannya, Yuda menegaskan bahwa keterampilan digital marketing sangat relevan di era modern. Keterampilan ini melibatkan promosi produk atau jasa melalui platform online untuk menjangkau konsumen.
“Digital marketing ini risikonya minim bagi pemula, sedangkan jangkauan pasarnya hampir tidak terbatas. Mahasiswa bisa memulai tanpa punya toko fisik dan modal awalnya relatif rendah. Hal yang terpenting adanya strategi khusus untuk menyampaikan informasi kepada konsumen,” terangnya.
Berdasarkan data dari LinkedIn dan Marketing Week terbukti bahwa peningkatan permintaan digital marketer meningkat sebesar 116,4 persen sejak 2021. Ada dua jenis digital marketing yang ia kenalkan, yaitu organic dan paid advertising dengan kriterianya masing-masing.
“Untuk organic advertising itu gratis, namun butuh waktu dan konsistensi agar mendapatkan hasil yang maksimal, contohnya pengembagnan SEO dan SMM. Sedangkan untuk paid advertising itu berbayar, sehingga lebih cepat menggaet konsumen, contohnya Ads yang disediakan langsung oleh platform sosial media,” pungkas Yuda. (Humas Udinus/Penulis: Haris. Foto: DKV Kediri)