Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil juarai Digital Start Up Competition dengan menciptakan aplikasi Nuril, sebuah aplikasi digital manajemen pesantren. Aplikasi itu dirancang oleh tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Sistem Informasi (Sisfo), pada Elevate the Future of Education Through Technology (Edulogy).
Kompetisi berskala nasional yang mengusung tema ‘Edukasi’ itu diikuti oleh 18 tim dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, usai melewati seleksi yang ketat. Perwakilan tim dari Udinus berhasil menampilkan pemaparan terbaiknya di babak final, pada 7 Oktober 2023 lalu dan keluar sebagai juara dua. Edulogy merupakan ajang yang diselenggarakan oleh salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Ibukota, Jakarta.
Perwakilan tim Udinus terdiri dari tiga mahasiswa Prodi S-1 Sisfo Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Udinus Kediri. Yakni ketua tim Habib Abdullah Faqih dan dua Anggota tim Dhiky Resandi Wur Handoyo, dan Willy Krishna Irawan.
Habib yang juga selaku founder aplikasi Nuril menerangkan bahwa ide nya muncul sebagai upaya peningkatan kualitas layanan pendidikan, khususnya di pondok pesantren. Masalah itu berdasarkan survei yang telah dilakukan seperti kurangnya adaptasi teknologi di lingkup pesantren. Selain itu wali santri juga tidak bisa mendapatkan informasi terbaru terkait kondisi anak mereka di pesantren.
“Saat ini masih banyak pondok pesantren yang mengolah data mereka secara konvensional, dan itu akan memakan banyak waktu dan energi. Wali satri juga tidak bisa melakukan pemantauan setiap saat terkait aktivitas satri,” terangnya.
Mahasiswa angkatan 2023 itu menyampaikan beberapa solusi yang ditawarkan melalui aplikasi Nuril yang menerapkan manajemen berbasis teknologi. Manajemen itu mencakup bagian kepondokan secara umum hingga di bagian keuangan. Adanya digitalisasi administrasi akademik sekolah juga akan memudahkan penyebaran informasi seperti raport, data kelas, dan pembagian jadwal mengajar.
“Kami juga memiliki fitur workspace room dimana wali santri dapat berkomunikasi dengan santri untuk memantau aktivitas mereka. Fun learning juga diadopsi Duologi untuk sistem pembelajaran yang inovatif menggunakan dua bahasa,” tambahnya.
Fitur lain yang dimiliki yaitu online admission untuk penerimaan santri secara online dan daftar informasi guru serta ustadz yang bisa diakses secara terbuka.
Dosen Pembimbing sekaligus Kaprodi S-1 Sisfo PSDKU Udinus Kediri, Erika Devi Udayanti, S.Kom., M.CS., menambahkan Nuril saat ini sudah mencapai tahap riset pasar, dan kedepannya akan terus dikembangkan. Melalui kompetisi seperti Edulogy mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengasah kemampuan tim dengan mengikuti berbagai pitch deck dalam pengembangan startup bisnis. Udinus akan terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada mahasiswa agar terus termotivasi untuk menghasilkan inovasi baru.
“Bimbingan akan kami berikan hingga aplikasi Nuril bisa dilaunching dan memberikan manfaat kepada masyarakat, dalam kasus ini khususnya pesantren. Berdasarkan data yang ada, pertumbuhan pondok pesantren kini terus meningkat setiap tahunya dan itu merupakan modal penting untuk pengembangan aplikasi Nuril,” tutupnya. (Humas Udinus/Haris. Foto: Dok. Prodi S-1 Sisfo Udinus Kediri)