Saat ini, peminat fotografi di kalangan masyarakat semakin meningkat. Semua orang bisa memotret dengan mudah lewat ponsel. Namun, tidak banyak yang tau bagaimana proses dasar fotografi itu sendiri. Oleh karena itu, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Raganyala Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kediri berikan wadah untuk belajar fotografi melalui digelarnya ‘Workshop Kamera Lubang Jarum’ baru-baru ini.

Kegiatan yang berlangsung di Udinus Kediri itu diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan SMA dan SMK Karesidenan Kediri yang antusias mendapatkan materi. Mereka akan mendapatkan materi yang dilanjutkan dengan sesi praktik penggunaan kamera lubang jarum.

Ketua Pelaksana, Luthfiah Garneta Maheswari menjelaskan bahwa kamera lubang jarum dibuat dari alat-alat sederhana. Berasal dari bahan bekas, seperti kotak kardus atau kaleng yang dilubangi dengan sebatang jarum. Lubang kecil inilah yang akan menangkap cahaya. Tanpa menggunakan lensa, ataupun teknologi canggih.

“Kegiatan ini bertujuan mengajak peserta menghargai proses, berkreasi dengan alat sederhana, dan memahami bahwa seni bisa lahir dari hal-hal yang sederhana, tetapi bermakna,” lanjutnya. 

Mengusung tema ‘Menangkap Cahaya: Kreativitas dalam Kesederhanaan’, peserta diajak untuk memahami bahwa setiap kita bisa berkarya dan berkreasi meskipun dengan alat yang sederhana. ‘Menangkap cahaya’ menggambarkan proses fotografi, dimana cahaya berperan penting untuk menangkap gambar. 

“Sedangkan ‘Kreativitas dalam Kesederhanaan’ berarti bahwa kita tidak butuh alat mahal atau teknologi canggih untuk bisa berkarya. Lewat kamera lubang jarum, yang dibuat dari barang-barang bekas, kita bisa tetap menghasilkan karya seni yang unik dan bermakna. Tema ini mengajak kita untuk percaya bahwa dengan ide dan semangat, kita bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa dari hal-hal sederhana di sekitar kita,” jelasnya. 

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa peserta diberikan pemahaman terlebih dahulu tentang kamera lubang jarum dan cara membuat kameranya. Kemudian, kegiatan peserta diajarkan mengenai cara memotret cahaya dan proses pencucian foto. 

Proses Terjadinya Gambar

Turut hadir dalam kegiatan, dosen Udinus Kediri sekaligus pemateri, Gilang Rizky Gardianto, S.Ds., M.M. Dalam paparannya, ia menerangkan proses terjadinya gambar pada Kamera Lubang Jarum cukup sederhana. Garis cahaya membentuk garis silang, lalu objek diproyeksikan oleh cahaya memasuki celah lubang jarum dan terekam pada emulsi kertas foto. Imaji yang ditangkap emulsi pada kertas foto itu berbentuk maya, terbalik, diperkecil.

“Walaupun tanpa bantuan lensa, celah cahaya yang sangat kecil ini sangat membantu dalam membangun imaji yang cukup tajam. Asalkan jarak atau bidikannya tidak terlalu dekat, pasti hasil fokus. Berbeda dengan kamera lubang jarum, kamera RLT atau SLR dilengkapi oleh lensa, sehingga jarak fokus dapat diatur,” jabarnya.

Selain itu, ia juga melanjutkan paparan mengenai waktu pencahayaan, proses kamar gelap untuk pemasangan dan pengeluaran kertas foto, hingga mencuci kertas negatif. Secara terpisah, ia menyampaikan bahwa workshop tersebut memberikan pengalaman unik yang berkesan bagi para peserta. Mereka dapat merasakan langsung proses membuat kamera sendiri dari bahan bekas seperti kaleng.

“Hasilnya, setiap peserta mampu menghasilkan karya foto dengan karakter visual yang khas, bernuansa klasik, lembut, dan penuh makna. Lebih dari sekadar memotret, kegiatan ini membuka wawasan bahwa fotografi bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kesabaran, ketelitian, dan rasa. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi awal dari ketertarikan peserta untuk terus mengeksplorasi dunia fotografi. Baik secara teknis, maupun sebagai bentuk ekspresi diri,” pungkasnya. (Humas Udinus/Penulis: Ika. Editor: Haris. Foto: Raganyala Kediri)